Surat untuk Kartini

"Surat untuk Kartini"

Ibunda, 

Suratmu telah lama kuterima

Telah lama pula kubaca

Namun, baru kali ini aku bisa membalasnya


Ceritamu mendidik masyarakat pribumi sangat menyadarkanku

Engkau tidak sekadar ingin memajukan kaum perempuan

Engkau ingin semua masyarakat tidak mampu maju bersamamu


Kegemaranmu menulis surat terhadap sahabat-sahabat

Menyadarkan aku bahwa engkau banyak membaca

Kemahirannu berbahasa asing mampu menyejajarkan dirimu dengan bangsa lain

Engkau tunjukkan keunggulan bangsamu di hadapan mereka


Kesempatan yang engkau dapat untuk melanjutkan pendidikan

Kau berikan pada seorang pemuda yang kelak juga menjadi pahlawan

Kami telah mengenalnya, Haji Agus Salim namanya


Kecintaanmu terhadap Tuhanmu tak perlu lagi diragukan

Kau pinta Kyai Soleh Darat untuk membuat terjemahan kitab sucimu

Ya, bagaimana kita bisa mengamalkan suatu ajaran jika tidak memahami

Sungguh engkau hamba Tuhan sejati, gelar tertinggi yang kau ingini


Kehidupanmu mencapai puncak kesempurnaan tatkala kau terima pinangan Bupati Rembang

Engkau tidak menolaknya meskipun dijadikan yang kesekian

Hingga nafasmu terhenti seusai kau tumpahkan darah untuk generasimu berikutnya


Ibunda, 

Kutulis balasan surat ini dengan merah muka

Kebanyakan kami hanya mengingat kebayamu

Bukan perjuanganmu

Selamat Hari Raya Idulfitri 1445 H

 


Asalaamu'alaikum...

Saya sebagai pribadi yang penuh kelalaian mengucapkan:


"Selamat Hari Raya Idulfitri"

Mohon maaf atas segala kesalahan kepada siapa pun yang pernah berinteraksi dengan saya.

Wassalaam...


jgj

Selamat Jalan, Bu Tatiek!


Assalammu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh


Innalillahi Wa Inna illaihi Rojiun 

Telah berpulang ke Rahmatullah salah satu guru terbaik SMA Negeri 75 Jakarta:


TATIEK PURWIANINGSIH BINTI ALM. MOCH KURDI


Hari   : Ahad

Tgl     : 07 April 2024

Pukul : 20.37 WIB


Mohon maaf apabila selama hidup almarhumah ada kesalahan.

Allahumma Laa Tahrimnaa Ajraha Walaa Taftinaa Ba'daha Waghfirlana Wa Laha

Aamiin

🤲

Anekdot "Jangan Gaduh!"


"Jangan Gaduh!"

Ada sebuah rumah besar. Di dalamnya terdapat 35 kamar. Suatu saat rumah tersebut kedatangan para maling. Diduga para maling bekerja sama dengan sebagian penghuni rumah. Karena para maling terlalu rakus, penghuni rumah yang lain pun terbangun.

"Maling...!" teriak sebagian penghuni rumah.
"Mereka bukan maling. Mereka tamu," bela sebagian penghuni lain yang bekerja sama dengan para maling.
Mereka terus berdebat hingga timbul keributan. Kemudian datanglah Kepala Kampung.
"Sudah, jangan gaduh!" katanya. Para maling dan penghuni rumah pendukungnya tersenyum lebar. Sebagian penghuni rumah yang lain juga tersenyum. Tersenyum kecut.
Dalam hati mereka bergumam, "Memangnya kalau rumah kita kemalingan cukup diam saja, ya? Yang melarang pemilik rumah untuk berteriak itu siapa, sih? Malingnya juga, bukan?"
THE END

Jakarta, 3 Oktober 2017
diunggah ulang pada Ahad, 24 Maret 2024
*Siapa itu yang bilang, "Jangan gaduh!"?

Kita Hanya Bersandiwara

 


"Kita Hanya Bersandiwara"

Sedikit mengenang kisah yang telah lalu...

Keterpautan hati yang begitu lampau
belum yakinkan mesra antara kita
Akrab yang mengalir selama ini
ternyata hanya sebuah sandiwara dusta

Bila kukata cinta sepenuh jiwa
pun kaukata tanpa ada rasa makna
maka yang timbul hampa cinta yang lara

Kalau kubisik kasih sebersih putih
pun kaubisik tanpa ada hasrat merintih
bahkan yang ada pedih kasih yang perih

Jika kubilang sayang beribu bayang
pun kaubilang tanpa ada rindu menerjang
hingga yang hadir sunyi hati yang gersang

Kebersamaan raga yang kini makin meragu
mulai kalahkan hasrat di dalam dada

Dusta yang terbangun selama ini
usik hatiku bahwa kita hanya bersandiwara

Jakarta, 7 Februari 1999 - 7 Maret 2024

Sebuah Tanya

 


Kudengar suara tangis saudaraku
Dari mana tak kutahu
Suaranya parau
Tangisnya sendu

Saat kulihat raut wajahnya
Dari secercah sinar cahaya
Rautnya melas
Wajahnya pias

Lalu kurengkuh tubuhnya yang rapuh
Dari guncangan angin riuh
Tubuhnya luluh
Nafasnya luruh

Kau pun bisikkan dukamu padaku
Dari tak tahu kujadi tahu
Bisikmu kelu
Dukamu kelabu

Sayang kutak bisa jawabnya
Sebuah tanya dari cerita
Namun,
Tidak semua tanya berakhir jawab

Jakarta, 15 Februari 1998-2024

Negeriku

 


NEGERIKU


Perlahan,

Sayup yang mendera dari menara-menara

Berubah menjadi gema

Bangunkan insan yang lena

Berikan embun kesejukan dalam pengharapan

Jadikan sebuah batu pijakan

Kalau hari telah menanti

                    

                    Perlahan,

                    Kabut yang menyelimuti gunung-gunung

                    Mengasap menjadi awan   

                    Hijaukan daun dan rerumputan

                    Berikan cerah keemasan dalam pergulatan

                    Jadikan tepi sebuah tujuan

                    Harus lalui ombak yang mendebur

                                        

                                        Perlahan,

                                        Karunia yang mencurah dari tebing-tebing

                                        Menderu membentuk irama

                                        Segarkan raga yang menua

                                        Berikan arah jalan dalam kepulangan

                                        Jadikan bumi sebagai persinggahan

                                        Sampai hadapi senja yang menanti


Jakarta, 7 Februari 1999 - 4 Februari 2024

(sebuah renungan bagi mereka yang mendamba negeri yang hakiki)


Bedah Soal Bahasa Indonesia

 

Bedah Soal Bahasa Indonesia

Soal-soal berikut beserta kunci jawaban diunduh dari http://mashudismada.wordpress.com. Adapun pemuatannya di blog ini saya tambahi dengan pembahasan. Semoga bermanfaat!

21. Penulisan kata bercetak miring berikut ini yang tidak tepat terdapat pada
kalimat…
A. Warga kompleks membangun gedung pertemuan secara swadaya.
B. Pada saat pasca panen, harga gabah sering melorot.
C. Setiap bus antarpropinsi harus dalam kondisi laik jalan.
D. Banyak pelajar melakukan kerja sosial untuk mengisi liburan.
E. Para tunawisma di jembatan lama akan ditertibkan.

Pembahasan:
Kata bercetak miring pada kalimat A, B, C, dan E merupakan kata dengan imbuhan serapan/asing, yaitu swa-, pasca-, antar-, dan tuna-. Sebagaimana imbuhan yang lain, imbuhan ini dalam penulisannya harus melekat pada kata dasar yang diimbuhinya. Adapun kata kerja sosial merupakan frasa (gabungan kata/kata majemuk) dalam penulisannya memang harus dipisah.

JAWABAN : B

23. Bacalah wacana berikut dengan saksama!
Naiknya harga minyak dunia membuat pemerintah Indonesia dalam posisi sulit. Jika tidak mengikuti kenaikan harga minyak dunia tersebut, yaitu dengan menaikkan harga BBM dalam negeri, perekonomian Indonesia akan hancur. Sebaliknya, apabila menaikkan harga BBM, masyarakat menengah ke bawah akan mengalami kesulitan hidup. Akhirnya, pemerintah mengambil langkah berani, yaitu menaikkan harga BBM dengan memberikan kompensasi berupa subsidi langsung kepada masyarakat kecil.

Isi paragraf di atas seperti diungkapkan oleh peribahasa…
A. Malang tak boleh ditolak, mujur tak boleh diraih.
B. Bagaikan makan buah simalakama, dimakan ibu mati, tidak dimakan bapak mati.
C. Memakan hendak kentang, membeli hendak ubi.
D. Ingin buah manggis di hutan, masak ranum tergantung tinggi.
E. Mati anak berkalang bapak, mati bapak berkalang anak.

Pembahasan:
Maksud dari tiap-tiap peribahasa di atas adalah:
A. Nasib buruk tidak dapat dihindari, nasib baik tidak dapat dicari.
B. Pekerjaan yang sulit dilakukan, jika dilakukan pun akan berbahaya.
C. (belum diketahui artinya. Namun, besar kemungkinan berarti hendak mendapatkan sesuatu yang baik dengan pengorbanan yang tidak sepadan)
D. Menginginkan sesuatu yang sulit diperoleh.
E. Hendaknya antara bapak dan anak berkewajiban tolong-menolong.

JAWABAN : B

24. Bacalah Paragraf berikut dengan saksama!
Dalam suasana hening, hasil belajar akan menjadi maksimal. Itulah alasan mengapa lokasi dan ruang belajar didesain sedemikian rupa. Asrama yang dihuni oleh banyak siswa diusahakan jauh dari kebisingan lalu lintas. Lapangan basket dan tempat bermain tenis meja dijauhkan dari ruang-ruang kelas. Waktu menonton televisi bagi penghuni asrama juga diatur. Tamu atau masyarakat luar asrama dibatasi. Motor dan mobil tidak diizinkan masuk asrama pada pagi hari. Siswa tidak diizinkan makan pagi lewat pukul 7.30 WIB.

Kalimat tidak padu yang terdapat pada paragraf diatas adalah kalimat nomor …
A. Asrama yang dihuni oleh banyak siswa diusahakan jauh dari kebisingan lalu lintas.
B. Siswa tidak diizinkan makan pagi lewat pukul 7.30 WIB.
C. Waktu menonton televisi bagi penghuni asrama juga diatur.
D. Motor dan mobil tidak diizinkan masuk asrama pada pagi hari.
E. Itulah alasan mengapa lokasi dan ruang belajar di desain sedemikian rupa.

Pembahasan:
Kalimat pertama paragraf di atas merupakan kalimat utama. Ide pokok yang bisa diambil dari kalimat utama adalah kemaksimalan hasil belajar karena suasana hening. Berarti kalimat kedua dan seterusnya harus merupakan penjelas dari ide poko tersebut. Kalimat kedua, ketiga, keempat, kelima, dan keenam menjelaskan suasana hening yang didesain. Adapun kalimat ketujuh justru di luar konteks suasana hening. Jadi tidak padu dengan kalimat utama maupun kalimat penjelas lainnya.

JAWABAN : B

25. (1) Dapat pula dikemukakan bahwa dalam paragraf yang kohesif tidak terdapat
kalimat yang saling bertentangan. (2) Kohesif bermakna kepaduan. (3) Paragraf yang kohesif adalah paragraf yang hubungan antar kalimatnya padu atau berjalinan erat. (4) Kepaduan itu ditandai dengan terciptanya saling mendukung antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. (5) Lebih jelas lagi dapat dikatakan bahwa paragaraf yang kohesif ditandai dengan tidak terjadinya saling mengingkari antara kalimat satu dengan kalimat lainnya.

Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi paragraf yang padu apabila disusun dengan
urutan…
A. (2), (3), (5), (4), (1)
B. (1), (3), (5), (4), (2)
C. (5), (3), (2), (4), (1)
D. (2), (4), (5), (3), (1)
E. (2), (3), (4), (5), (1)

Pembahasan:
Untuk mengurutkan paragraf perlu ditentukan kata kunci yang bisa menunjukkan kita pada urutan kalimat yang tepat. Kata kohesif di kalimat (3) merujuk pada kata kohesif sebelumnya yang ada di kalimat (2). Frasa kepaduan itu di kalimat (4) merujuk pada kata padu di kalimat (3). Frasa lebih jelas lagi di kalimat (5) merupakan penekanan informasi di kalimat (4). Adapun kalimat (1) merupakan pengulangan dari kalimat (5) yang ditandai dengan penggunaan frasa dapat pula dikemukakan (pengulangan dapat dikatakan) dan saling bertentangan (pengulangan saling mengingkari). Artinya, secara berurutan kalimat itu adalah (2), (3), (4), (5), dan (1)

JAWABAN : E

33. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Manajer perusahaan multiproduk itu berasal dari kalangan elit. Ia dalam manajemennya selalu menggunakan sistem kontrak.

Dalam paragraf di atas, terdapat kesalahan penulisan kata serapan, yakni…
A. manajer seharusnya manager
B. multiproduk seharusnya multiprodak
C. elit seharusnya elite
D. manajemen seharusnya managemen
E. sistem seharusnya sistim

Pembahasan:
Untuk mengetahui penulisan kata serapan yang tepat kita harus mengikuti beberapa aturan, di antaranya menyesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, pelisanan, atau menyerap seutuhnya. Kata manager diserap menjadi manajer. Kata product diserap menjadi produk. Kata elite diserap menjadi elite. Kata management diserap menjadi manajemen. Kata system diserap menjadi sistem.

JAWABAN : C

38. Bacalah kalimat-kalimat berikut dengan saksama!
(1) Budaya jalan pintas adalah manifestasi etos kerja yang kurang baik.
(2) Seseorang yang memiliki etos kerja yang baik selalu mempunyai kemauan yang kuat untuk menghasilkan yang terbaik salam pekerjaannya.
(3) Ada orang yang memiliki etos kerja yang baik dan ada pula yang kurang baik.
(4) Sebaliknya, orang yang memiliki etos kerja yang kurang baik selalu mempunyai keinginan untuk mencari jalan termudah dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

Keempat kalimat di atas dapat disusun menjadi paragraf yang baik dengan
urutan…
a. 3 – 2 – 4 – 1
b. 2 – 3 – 1 – 4
c. 4 – 2 – 3 – 1
d. 1 – 4 – 3 – 2
e. 2 – 4 – 3 – 1

Pembahasan:
Dari keempat kalimat di atas dapat kita tentukan yang menjadi kalimat utama adalah kalimat (3). Dengan pengembangan paragraf secara deduksi dapat kita susun sebagai berikut;
(3) Ada orang yang memiliki etos kerja yang baik dan ada pula yang kurang baik.
(2) Seseorang yang memiliki etos kerja yang baik selalu mempunyai kemauan yang kuat untuk menghasilkan yang terbaik salam pekerjaannya.
(4) Sebaliknya, orang yang memiliki etos kerja yang kurang baik selalu mempunyai keinginan untuk mencari jalan termudah dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
(1) Budaya jalan pintas adalah manifestasi etos kerja yang kurang baik.

Kata-kata bercetak miring merupakan kata kunci yang mengaitkan antarkalimat tersebut sehingga dapat disusun menjadi runtut.

JAWABAN : A

47. Bacalah wacana berikut dengan saksama!
Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki, ada saja rintangan , seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya? Begitu pula bila menuntut ilmu, seseorang akan mengalami rintangan, seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah seseorang sanggup melaluinya? Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung untuk mencapai puncaknya.

Penalaran yang digunakan untuk menarik kesimpulan pada paragraf di atas adalah….
A. generalisasi
B. analogi
C. silogisme
D. sebab–akibat
E. akibat–sebab

Pembahasan:
Yang dimaksud dengan;
A. Generalisasai adalah mengambil kesimpulan berdasarkan data-data yang terbatas. Contoh generalisasi adalah; Nilai Bahasa Indonesia Arman 90. Nilai Bahasa Indonesia Bambang 85. Nilai Bahasa Indonesia Cici 95. Karena ketiga siswa tersebut berasal dari kelas yang sama, yaitu kelas XII, lalu kita menggeneralisasi bahwa nilai Bahasa Indonesia siswa kelas XII bagus-bagus.
B. Analogi adalah membandingkan dua hal yang sebenarnya sangat berbeda tetapi seolah-olah memiliki kemiripan. Paragraf soal membandingkan menuntut ilmu dengan mendaki gunung. Padahal keduanya sangat berbeda, ilmu dengan gunung apanya yang sama? Namun, keduanya memiliki kemiripan, yaitu sama-sma harus melalui rintangan.
C. Silogisme adalah mengambil kesimpulan berdasarkan pernyataan umum dan khusus. Contoh silogisme dapat dilihat pembahasan sebelumnya tentang silogisme. :-)
D. Sebab-akibat menampilkan kalimat sebab terlebih dahulu yang diikuti kalimat akibat. Bisa kalimat sebab sebagai kalimat utama dan beberapa kalimat akibat sebagai penjelasnya. Atau sebaliknya, beberapa kalimat sebab sebagai penjelas kemudian disimpulkan dengan satu kalimat akibat.
E. Akibat-sebab merupakan kebalikan sebab-akibat.

JAWABAN : B

Ehmmm... sudah dulu, ya! Jangan banyak-banyak, nanti malah susah memahaminya. Sedikit tetapi paham itu lebih baik. Jangan lupa meyakinkan diri bahwa Allah akan memberikan kesuksesan sesuai dengan upaya yang sudah kita lakukan... Selamat mempersiapkan diri menghadapi Asesmen Sekolah!

***

diunggah ulang Ahad, 28 Januari 2024

Soal Pemimpin

Soal Pemimpin

Ini benar-benar soal, soal terkait pemimpin. Bacalah secara saksama. Sertakan akal dan pikiran yang jernih. Mudah-mudahan kita bisa menjawabnya dengan benar. Berikut ini soalnya:

1. Sebuah kampung dihuni banyak orang baik dan sedikit orang jahat. Kampung itu mengadakan pemilihan kepala kampung. Calonnya juga dua orang, yaitu seorang baik dan seorang penjahat. Jika diadakan pemungutan suara terhadap penduduk kampung, siapakah yang akan terpilih menjadi kepala kampung?

2. Sebuah kampung dihuni banyak orang jahat dan sedikit orang baik. Kampung itu mengadakan pemilihan kepala kampung. Calonnya ada dua orang, yaitu seorang penjahat dan seorang baik. Jika diadakan pemungutan suara terhadap penduduk kampung, siapakah yang akan terpilih menjadi kepala kampung?
3. Negeri yang kita diami ini termasuk yang manakah?

😏
*Buat kita renungkan. Kalau sudah direnungkan, berbuatlah yang benar sebagaimana kita menjawab soal di atas.

10 Desember 2020 - 14 Januari 2024