
Hari ini, 25 November 2010, para guru merayakan hari lahirnya yang ke-65 tahun. Begitu banyak yang perlu diperbaiki. Betapa banyak yang masih harus dikerjakan. Berbagai kalangan pun teramat mendambakan kehadirannya yang lebih berarti.
Guru. Sosok yang seharusnya dihormati dan diteladani. Dahulu ia begitu dibanggakan. Sampai-sampai negeri jiran Malaysia pun mengharapkan bantuan tenaga para guru Indonesia.
Guru. Dahulu profesi ini begitu dipandang sebelah mata. Begitu berbicara tentang guru, maka yang terlintas adalah sosok pengabdi yang di tengah himpitan ekonomi terus berusaha mencerdaskan putra bangsa. Di satu sisi banyak masyarakat prihatin dengan penghasilannya. Di sisi lain justru banyak pula masyarakat yang menghormati kebersahajaannya.
Guru. Kini ia sebuah profesi yang menjadi incaran berjuta anak bangsa. Tentu saja dengan beragam motivasi.
Guru. Enam puluh lima tahun usiamu kini. Masa seharusnya engkau beristirahat dari keletihan dan kepenatan profesi.
Namun, dapatkah engkau beristirahat begitu saja. Masih teramat banyak pasang mata yang belum mampu menerjemahkan aksara. Masih teramat banyak pasang telinga yang belum terbiasa menyimak denting suara. Masih teramat banyak lubang wicara yang belum terbiasa bertutur dengan penuh krama. Masih teramat banyak pasang tangan yang belum terbiasa menghasilkan karya. Masih terlalu banyak pasang kaki yang belum terbiasa melangkah menjemput rezeki. Dan... masih terlampau banyak jiwa yang belum terbiasa merasa peka dengan berbagai nestapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar