Ingin Penghasilan Rp 300.000 Per Hari?


Kalau tidak (tahu) malu, jadilah pengemis!
He... he... Bukan anjuran seius, lho! Tapi sebuah kalimat sinisme. Ya, sinis. Sinis terhadap tipisnya harga diri yang hanya mau menadahkan tangan. Sinis terhadap penghinaan mereka terhadap Allah. Mereka lebih mengedepankan urusan perut daripada urusan iman padahal saat itu sedang berlangsung Sholat Ied. Betapa mereka rela hanya menunggui orang sholat ied. Mengapa tidak bergabung dalam jamaah sholat ied? Bukan orang Islamkah para pengemis itu? Atau besarnya pahala yang Allah janjikan tak senilai dengan rupiah yang mereka tampung?

Terakhir, saya juga sinis terhadap para dermawan dadakan yang begitu bermurah hati memberikan rezeki yang diamanatkan Allah kepadanya untuk diberikan pada penghina Allah dan dirinya sendiri. Tidak tahukah mereka bahwa di Hari Akhir nanti yang ditanyakan bukan sekadar dari mana rezeki kita dapatkan tetapi juga ke mana rezeki itu kita salurkan. Mudah-mudahan bukan kenaifan yang dikedepankan...


"Rezeki Pengemis di Idul Fitri, Rp 300 Ribu dalam Satu Jam"

Marisha Arianti - detikRamadan, Rabu, 31/08/2011 16:40 WIB, Jakarta - Di hari-hari terakhir Ramadan, pengemis sangat mudah ditemukan. Bahkan di tempat-tempat yang menjadi titik salat Idul Fitri, banyak pengemis yang telah bersiap-siap. Tak heran jika dalam waktu singkat, ratusan ribu rupiah mereka dapatkan.

"Dapat Rp 300 ribu," ujar seorang pengemis saat ditanya detikRamadan di depan Masjid Al Azhar, Jakarta, Selasa (30/8/2011) kemarin seusai salat Idul Fitri.

Saat itu belasan pengemis telah berada di sekitar Masjid Al Azhar sejak pagi. Kebanyakan dari mereka adalah para manula. Namun ada juga sosok-sosok yang masih segar bugar. Untuk menarik belas kasihan, ada juga yang membawa anak-anaknya yang masih kecil.

Ketika salat Id usai, para pengemis ini menyerbu kerumunan jamaah. Mereka meminta-minta dengan wajah memelas. Para jamaah pun tak segan membagi rezekinya. Rp 2.000 hingga Rp 20.000 dengan mudah berpindah tangan ke tangan para pengemis tersebut.

Saat masjid sudah kosong, para pengemis ini duduk-duduk di pinggir jalan. Mereka menghitung perolehannya sambil berbincang-bincang dengan pengemis lainnya.

Rupanya pengemis yang menderita cacat fisik mendapat penghasilan lebih banyak ketimbang yang lain. Sepasang suami istri pengemis terlihat ceria menghitung uang yang diperolehnya. Mereka sesekali tertawa riang.

Tidak ada komentar: